Oleh : DEDI SUHERMAN
Guru SDN 1 Jati Kec. Batujajar Kab. Bandung Barat
Profesional atau tidak profesionalnya seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dapat dilihat dari cara dan langkah mengajarnya. Langkah mengajar seorang guru profesional dapat dilihat dari dua asfek yaitu :
1. Langkah secara fisik
Langkah secara fisik maksudnya seorang guru professional dapat diidentifikasi keprofesionalannya dari cara melangkah pergi melaksanakan tugas mengajar. Guru profesional akan pergi melaksanakan tugas dengan langkah tegap penuh semangat, bergairah tidak terlihat lelah sehingga datang ke sekolah selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat. Semangat yang muncul dalam diri guru profesional dalam melaksanakan tugas karena didorong oleh asfek psikologis yaitu memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, idealisme dan rasa tanggung jawab. Motivasi yang paling dominan yang senantiasa menumbuhkan semangat dan gairah melaksanakan tugas adalah keimanan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa (Alloh) yang tertanam dalam hatinya.
Guru profesional memiliki keyakinan bahwa melaksanakan tugas mengajar mempunyai keuntungan ganda yaitu keuntungan finansial berupa gaji yang diberikan oleh pemerintah atau lembaga penyelenggara pendidikan dan keuntungan spiritual berupa pahala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa (Alloh). Tugas seorang guru adalah menyampaikan ilmu, amar ma’ruf dan nahyi mungkar yang bila dilaksanakan dengan tulus ikhlas akan mendapat pahala berlipat ganda dari Alloh swt. Guru profesional menghayati betul sabda Rosululloh saw : “ Barang siapa yang memberi petunjuk kepada kebenaran maka ia akan mendapat pahala dan pahalanya orang-orang yang mengikuti kebenaran itu “.
Seorang guru terutama guru PNS juga bukan hanya mendapat gaji ketika masih aktif bertugas tetapi dia akan mendapat gajih pengsiun dunia akherat. Di dunia walaupun dia telah berhenti bekerja tetap mendapat gaji pengsiun yang diterima setiap bulan, begitu pula ilmu yang diamalkan oleh peserta didiknya dapat menambah pahalanya. Di akherat kelak dia akan mendapat pahala yang terus mengalir.
Guru profesional memahami dan meyakini sebuah hadits Rosululloh saw yang artinya : “Apabila manusia meninggal dunia maka putuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara yang akan terus mengalir pahalanya yaitu shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh. Ilmu yang bermanfaat yang diajarkan kepada peserta didiknya kemudian ilmu itu diamalkan oleh para peserta didiknya, maka pahalanya senantiasa akan mengalir kepadanya, walaupun dia sudah meninggal dunia.
2. Langkah secara teknis operasional
Seorang guru professional disamping dia selalu semangat dan bergairah ketika melangkah secara fisik pergi melaksanakan tugas, dia juga secara teknis melangkah secara Profesional. Penulis mencoba memplesetkan kata PROFESIONAL menjadi PROPESIONAL disesuaikan dengan langkah – langkah teknis operasional guru dalam mengajar yaitu PRO singkatan Program, PE singkatan Pelaksanaan, SI singkatan Evaluasi dan NAL singkatan Analisis. Berdasarkan arti plesetan tersebut guru profesional ketika menyampaikan materi pelajaran akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menyusun Program
Materi pelajaran yang akan disampaikan guru professional terlebih dahulu dirumuskan dalam sebuah rencana yang sistematis . Guru profesional terlebih dahulu akan membuat Silabus dan Rencana Program Pengajaran (RPP). Silabus dan RPP disusun untuk dijadikan acuan dalam menyampaikan materi pelajran. Penyusunan silabus dan RPP dapat dilakukan sekaligus pada awal semester untuk satu semester atau pada awal tahun ajaran untuk satu tahun ajaran dan dapat pula disusun setiap satu kompetensi dasar untuk beberapa kali pertemuan. Disamping menyusun Silabus dan RPP guru professional juga menyusun jadwal pelajaran sesuai dengan alokasi jam pelajaran masing-masing mata pelajaran.
b. Pelaksanaan program
Setelah menyusun program pengajaran dan jadwal pelajaran guru profesional kemudian melakukan langkah pelaksanaan program melalui proses belajar mengajar atau tatap muka dengan peserta didik.
Penyampaian materi pelajaran disesuaikan dengan program yang direncanakan dalam silabus dan RPP. Metode pembelajaran tidak menggunakan system CBSA alias cul budak sina anten, tapi betul-betul berhadapan muka dengan peserta didik dengan penuh semangat dan gairah.
Dalam menyampaikan materi pelajaran guru professional menggunakan konsep PAKEM yaitu Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Edukatif dan Menyenangkan. Sehingga walaupun sedang menghadapi banyak masalah, baik masalah keluarga atau masalah kesulitan ekonomi karena gaji tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, guru profesional tidak pernah melampiaskan kesulitannya kepada para peserta didik dengan tampil bermuka kusam dan menyeramkan. Dia senantiasa tampil dengan wajah berseri dan menawan sehingga menumbuhkan gairah belajar peserta didik. Kesulitan yang dihadapinya disimpan dilubuk hati yang paling dalam, tidak diekpresikan dalam penampilan. Biar hatinya menangis namun wajahnya tetap berseri menawan hati.
c. Evaluasi
Setelah materi pelajaran disampaikan melalui kegiatan belajar mengajar langkah berikutnya yang dilakukan oleh guru professional adalah melakukan evaluasi untuk menilai sejauh mana materi pelajaran dapat diterima atau diserap oleh peserta didik. Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara berkala setiap akhir pertemuan, akhir satu pokok bahasan, dan setiap akhir semester. Teknik evaluasi menggunakan berbagai cara sesuai dengan materi pelajaran melalui tes lisan, tes tertulis atau tes perbuatan.
d. Analisis
Hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik kemudian dianalisis secara cermat dan teliti. Langkah pertama menganalisis hasil evaluasi dilakukan secara global klasikal, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap oleh seluruh peserta didik.
Bila berdasarkan analisis hasil evaluasi rata-rata baik ( 80-100 %) dapat diserap oleh seluruh peserta didik, maka materi pelajaran tersebut tidak diulangi lagi. Bila hasil evaluasi rata-rata cukup (60-70 %) maka diadakan pengayaan dan jika hasil evaluasi rata-rata kurang ( 50 % ke bawah) maka diadakan perbaikan dengan cara menjelaskan kembali materi pelajaran.
Setelah diadakan analisis secara global klasikal kemudian langkah kedua mengadakan analisis secara spesifik individual. Setiap butir soal dianalisis. Bila berdasarkan hasil analisis ditemukan ada pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang secara umum belum diserap oleh peserta didik maka diadakan pengayaan terhadap pokok bahasan atau sub pokok basahan tersebut secara klasikal. Namun bila ada pokok bahasan atau sub pokok bahasan belum diserap oleh sebagian kecil peserta didik, maka dilakukan perbaikan terhadap peserta didik bersangkutan secara individual melalui remedial atau pemberian tugas baik di sekolah maupun di rumah.
Demikan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik secara terencana dan sistematik.
Bila langkah-langkah sebagaimana dipaparkan di atas dilaksanakan oleh semua guru dalam melaksanakan tugas mengajar secara kontinyu dan konsisten, peningkatan mutu pendidikan di Indonesia akan cepat terealisasikan. Bila mutu pendidikan meningkat, maka meningkat pula kualitas sumber daya manusia. Faktor utama yang dapat mendongkrak peningkatan mutu pendidikan adalah profesionalitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar